Wednesday, March 12, 2008

MANAJEMEN BISNIS : Membangun Budaya Kualitas

PERSAINGAN yang ketat dalam pemasaran produk (barang dan jasa) mengharuskan bisnis untuk terus meningkatkan kualitasnya sebagai upaya meningkatkan daya saing, sehingga dapat meraih kemenangan. Selain faktor eksternal berupa lingkungan persaingan bisnis, faktor internal dalam perusahaan dapat juga menjadi penentu keberhasilan atau kegagalan bersaing. Salah satu upaya meningkatkan kualitas secara internal adalah membangun budaya kualitas.
Budaya kualitas (quality culture) adalah suatu sistem nilai yang ada dalam perusahaan yang dapat membangun lingkungan kerja yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kualitas kerja, output, dan outcome. Melalui pembangunan budaya kualitas yang sehat inilah akan dihasilkan suatu suasana kerja yang nyaman dan penuh motivasi untuk menghasilkan kinerja, output dan outcome yang terus meningkat kualitasnya dari waktu ke waktu. Kesadaran dan komitmen yang terus terjaga dari setiap elemen organisasi bisnis untuk memperoleh hasil yang lebih baik dari waktu kemarin akan dapat menumbuhkembangkan rasa tanggung jawab yang kuat dari setiap elemen organisasi, sebagai bentuk rasa memiliki perusahaan dan tanggung jawab untuk mengembangkan bisnis secara maksimal.
Untuk membangun budaya kualitas dalam bisnis, maka manajemen bisnis perlu memperhatikan beberapa faktor, antara lain: (1) Visi, misi dan tujuan bisnis. Antara visi, misi dan tujuan bisnis harus terintegrasi dan jelas. (2) Organisasi. Terbangunnya struktur organisasi yang ramping tetapi fungsional akan sangat membantu koordinasi antarjenjang dan rentang kendali yang dimiliki pimpinan, sehingga wewenang dan tanggung jawab, pengawasan serta koordinasi akan berjalan sesuai Standard Operating Procedure yang disusun. Keberadaan departemen Research and Development (R and D) juga sangat urgen dalam meningkatkan kualitas produk.
(3) Sumber Daya Manusia (SDM). Sebagai faktor penting dalam perusahaan maka SDM yang kapabel, kreatif, energik, komunikatif dan didukung sistem pengembangan potensi SDM yang kuat akan sangat mendukung keberhasilan membangun budaya kualitas. (4) Sarana dan prasarana kerja. Dukungan peralatan (software dan hardware) serta lingkungan kerja yang kondusif akan sangat membantu SDM bekerja secara efisien dan efektif. (5) Konsumen. Kepuasan konsumen akan membantu terbangunnya loyalitas yang kuat terhadap produk dan perusahaan. Sebaliknya, kekecewaan konsumen akan menghasilkan dampak negatif pada penjualan produk.
Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan manajemen bisnis dalam membangun budaya kualitas dalam perusahaan di antaranya melalui langkah: (1) Peningkatan kualitas SDM. Manajemen harus terus dapat meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan agar selalu dapat memenuhi kebutuhan organisasi dan pasar. (2) Peningkatan kualitas produk. Departemen R and D menjadi tulang punggung dihasilkannya kualitas produk yang lebih baik dibandingkan kompetitor, sehingga produk dapat memenuhi bahkan di atas harapan konsumen. Peningkatan kualitas produk dapat dihasilkan juga dari masukan konsumen melalui survei.
(3) Peningkatan pelayanan konsumen. Melalui survei konsumen secara kontinyu (6 bulanan atau 1 tahunan) akan diperoleh masukan bagi peningkatan kualitas produk dan layanan sesuai harapan konsumen. (4) Membangun loyalitas SDM. Loyalitas terhadap produk dan perusahaan tidak hanya diperlukan dari konsumen tetapi juga dari SDM perusahaan sendiri. Membangun loyalitas SDM dapat dilakukan melalui pemberian tanggung jawab dalam pekerjaan atau kegiatan perusahaan (bazar, ulang tahun, acara Corporate Social Responsibility dan lainnya), serta pemberian reward and punishment yang adil bagi SDM. q - g
Drs Nur Feriyanto MSi, Staf Pengajar Pascasarjana Ekonomi UII.

0 komentar:

Latest Internet Resources
Updated daily
Brought to you by: resource-a-day.net

Contact me at : djoen_juvenet@yahoo.com

Template by - Abdul Munir - 2008 - Thanks to Anbhar for your Image